4 Tradisi Pernikahan Paling Unik Suku di Indonesia

ngawicybers.blogspot Blog - Pernikahan merupakan salah satu keinginan yang semua orang impikan yang begitu di tunggu-tunggu. Pernikahan juga menjadi sebuah simbol kedewasaan seseorang untuk kesiapan dalam membangun rumah tangga. Tidak hanya itu pernikahan juga menjadi awal proses regenerasi manusia untuk melahirkan keturunan.

Walaupun setiap orang melakukan sesi pernikahan dengan berbeda-beda namun pernakah anda mendengar pernikahan yang begitu unik yang hanya ada di Indonesia seperti kawin colong atau kawin culik? Memang terdengar aneh namun pernikahan ini sangatlah unik yang cukup jarang bisa di temukan di pernikahan-pernikahan manampun.

Berikut adalah 4 pernikahan paling ini yang hanya ada di Indonesia

#1. Nikah Kromojati

Pernikahan ini merupakan sebuah tradisi yang ada di Gunung Kidul biasanya di lakukan di Desa Bohol, Rongkop. Dari asal katanya, Kromo berarti menikah yang berasal dari bahasa jawa sedangkan jati adalah nama salah satu jenis tanaman. Jadi nikah kromojati adalah tradisi pernikahan di mana terdapat syarat untuk menamam bibit pohon jati , biasanya paling sedikit 5 bibit.

Maksud dari syarat tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian terdapat daerah setempat yang telah semakin terkikisnya daerah hutan.

#2. Dilarang Buang Air selama 3 hari 3 malam

tradisi ini dilakukan di suku tidung Kalimatan. Tidak tahu apakah ini berlaku bagi semua suku tidung, namun sebagian melakukannya yaitu caling pengantin di larang untuk melakukan buang air selama 72 jam oleh karena itu demi mengantisipasi hal tersebut , mereka harus rela untuk mengurangi makan dan minum mereka dalam waktu 3 hari 3 malam. Tradisi ini diyakini agar mereka nantinya dapat hidup dengan bahagia dan di karuniai anak serta memiliki rezeki yang berlimpah. 

#3. Kawin Colong

Mungkin anda akan bertanya-tanya apa maksud dari pernikahan ini. Tradisi ini di ambil dari bahasa jawa dimana kawin berarti menikah dan volong berarti mencuri/ mengambil tanpa ijin. Pernikahan unik merupakan sebuah tradisi dari suku Osing yang ada di Banyuwangi di Jawa Timur.

Tradsi ini di awali dimana sang calong pengantin wanita akan di ambil tanpa ijin oleh orangtua wanita tersebut ke rumah sang calong pengantin pria. Kemudian sang wanita akan di diamkan di rumah pria tersebut. Dalam hitungan waktu 24 jam, pihak pria akan mengutus seseornag menuju rumah sang wanita di mana ia akan menjadi seorang colok. Colok adalah orang yang di hormati dan di tuakan untuk membujuk orang tua sang wanita untuk pernikaha keduanya.

Saat colok datang ke rumah orang tua sang wanita itu berarti bahwa hari pernikahan keduanya akan bisa di langsungkan sesegera mungkin. Tradisi ini masih di lakukan hingga saat ini namun sudah jarang di lakukan.

#4. Kawin Culik

Tradisi pernikahan ini terjadi di lombok oleh suku sasak. Hampir sama dengan tradisi kawin colong yang membuat pernikahan ini berbeda adalah sng wanita di culik pada saat malam untuk menghindari keributan yang tidak di inginkan. Saaat si pria melakukan penculikan maka si pria harus dapat mengecoh keluarga si wanita agar perbuatan yang di lakukan si pria tidak ketahuan karena ketika ketahuan maka si pria akan mengalami denda.

ketika di culik maka si pria akan datang ke keluarga si wanita untuk memberitahukan bahwa anak perempuannya telah di culik dan jika mereka setuju bahwa pria tersebut menikahi anakna maka ia akan memberikan sebuah tanda dengan cara membasuh kaki pria tersebut dengan air kelapa atau air sirup , namun jika tidak setuju maka kaki pria tersebut akan di basuh menggunakan air tajin.
(ngawicybers.blogspot.com)