Kisah Sandi Uno, Pernah Nganggur Kini Jadi Kaya Raya

Kisah Sandi Uno, Pernah Nganggur Kini Jadi Kaya Raya ~ Sandiaga Salahudin Uno atau sering dipanggil Sandi Uno (lahir di Rumbai, Pekanbaru, tanggal 28 Juni) adalah pengusaha asal Indonesia. Sering hadir di acara seminar-seminar, Sandi Uno yang berdarah orang Gorontalo ini kerap memberikan pembekalan tentang jiwa kewirausahaan (enterpreneurship), utamanya pada pemuda.


Sandi Uno memulai usahanya setelah sempat  menjadi seorang pengangguran ketika perusahaan yang mempekerjakan bangkrut. Bersama rekannya, Sandi Uno mendirikan sebuah perusahaan di bidang keuangan yaitu PT. Saratoga Advisor. Usaha tersebut terbukti sukses dan telah mengambil alih beberapa perusahaan lain.

Pada tahun 2009, Sandi Uno tercatat sebagai orang terkaya urutan ke-29, di Indonesia menurut majalah Forbes. Tahun 2011, Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di  Indonesia, Sandiaga Uno menduduki peringkat yang ke-37 dengan total kekayaan US$ 660 juta.

Sandi Uno adalah lulusan Wichita State Univercity, Amerika Serikat, dengan predikat summa cum laude. Sandi mengawali kerier sebagai karyawan Bank Summa pada tahun 1990. Setahun kemudian ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di George Washington Univercity, Amerika Serikat. Ia lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,00.

Kemudian, pada tahun 1993, ia bergabung dengan Seapower Asia Investment Umited di Singapura sebagai manajer investasi sekaligus di MP Holding Umited Group (mulai 1994). Pada tahun 1995, ia pindah ke NTI Resources ltd, di Kanada dan menjabat sebagai Executive Vice President NTI Resources Ltd, dengan penghasilan US$ 8.000  Amerika Serikat perbulan. Namun krisis moneter sejak akhir 1997 menyebabkan perusahaan tempatnya bekerja bangkrut. Sandi pun tidak bisa lagi meneruskan pekerjaannya tersebut. Ia pulang ke Indonesia dengan predikat pengangguran. Mekispun demikian, karena kejadian tersebut, Sandi Uno kemudian mengubah cara pandangnya dan berbalik arah menjadi pengusaha.

Pada tahun 1997, Sandi Uno mendirikan perusahaan penasihat keuangan yaitu PT. Recapital Advisors bersama teman SMA-nya yaitu Rosan Perkasa Roeslani. Salah satu mentor bisnisnya adalah William Soeryadjaya. Kemudian, pada tahun 1998, ia dan  Edwin Soeryadjaya, putra William, mereka mendirikan perusahaan Investasi yang bernama PT. Saratoga Investama Sedaya. Bidang usahanya meliputi pertambangan, telekomunikasi, dan produk kehutanan.

Berbekal jejaring (network) yang baik dengan perusahaan serta lembaga keuangan dam dan luar negeri, Sandi Uno sukses menjalankan bisnis tersebut. Mekanisme kinerja  perusahaan tersebut adalah menghimpun modal investor untuk mengakuisisi perusahaan-perusahaan yang mengalami masalah keuangan. Kinerja perusahaan yang krisis itu kemudian dibenahi dan di kembangkan. Setelah kembali sehat, aset perusahaan tersebut dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Hingga, tahun  2009 ada 12 perusahaan yang sudah diambil alih oleh PT. Saratoga. Beberapa perusahaan pun telah dijual kembali, antara lain PT. Dipasena Citra Darmaja, PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional  (BTPN ), dan PT. Astra Microtronics.

Pada tahun 2005- 2008, Sandi Uno  telah menjadi ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Ia juga menjadi Ketua Komite Tetap Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sejak tahun 2004.

Sandi Uno dinobatkan menjadi 122 orang terkaya di Indonesia versi majalah Asia Globe dengan total aset psrusahaan mencapai US$ 80 juta pada tahun 2007. Sementara, pada tahun 2008 ia dinobatkan menjadi orang terkaya ke-63  di Indonesia  dengan total aset  US$ 245 juta. Pada tahun 2009 Sandi Uno masuk sebagai pendatang baru dalam daftar 40 orang terkaya Indonesia versi  majalah Forbes. Majalah  tersebut menuliskan Sandi Uno memiliki kekayaan US$ 400 juta dan berada di peringkat yang ke-29.

Saat ini, Sandi Uno juga menjadi jajaran direksi beberapa perusahaan, di antaranya; PT. Adaro Indonesia, PT. Indonesia Bulk Terminal, PT. Mitra Global Telekomunikasi Indonesia, Interra Resources Umited, dan PT. IFORTE SOLUSI  INFOTEK, pada bulan Mei 2011 lalu, ia memutuskan membeli 51% saham Mandala Airlines.

Menurut Sandi Uno, keberanian dan optimisme dalam memandang masa depan menjadi kunci pembuka jalan untuk meraih kesuksean. Setelah itu, bangunan jejaring juga harus menjadi perhatian. Mekispun demikian, jejaring relasi hanya menyumbang 30% dari kesuksesan. Unsur kesuksesan, menurutnya, selebihnya bersumber dari kerja keras dan menjaga kepercayaan. Sandi Uno menganggap bahwa hidup harus  memilki target. Tanpa target, pencapaian yang ingin diraih akan sulit terwujud.

Menurut Sandi Uno, kegagalan dan kesalahan merupakan kepercayaan dalam berusaha. Tapi ia optimis bahwa kegigihan dalam upaya untuk terus berani mencoba adalah kunci menuju kesuksesan. Apabila terus selalu mencoba untuk belajar dari kesalahan dan kegagalan (trial and error),  maka hal itu akan mengantarkan seseorang pada puncak kesuksesan.

Sandi Uno menyatakan bahwa salah satu strategi penting dalam meraih keberhasilan adalah mencari tahu dan mempelajari apa yang telah dilakukan oleh orang-orang yang telah berhasil meraih kesuksesan. Kuncinya adalah belajar dari pengalaman.

Menurut Sandi Uno, untuk meraih kesuksesan tersebut seseorang harus memiliki kompetensi, kapasitas dan kapabilitas yang memadai. Untuk mendapatkannya seseorang senantiasa harus memiliki karakter dan komitmen yang kuat, integritas yang tinggi, tekun, bekerja  keras, dan displin.

Sandi Uno, menegaskan bahwa perlu adanya inovasi tiada henti dengan selalu tanggap terhadap perubahan dan terus menerus berusaha menuju perubahan yang lebih baik lagi. Menurutnya, akan lebih bagus lagi  apabila seseorang berusaha untuk bisa menjadi seorang role model yang bisa memberikan contoh yang baik dan inspirasi bagi orang lain di sekitarnya.

Oleh Eep Khunaefi