Dunia Nabi ~ Pada suatu ketika, Umar bin Khattab menyatakan ke islamannya di hadapan Rasulullah. Biasanya setelah memeluk agama Islam, orang-orang akan menyembunyikan ke Islamananya. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Umar bin Khattab.
Ketika itu, Umar justru mendatangi tokoh-tokoh Quraisy di hadapan mereka, Umar menyatakan bahwa dirinya telah meyakini ajaran Rasulullah dan menjadi seorang muslim. Tokoh Quraisy yang pertama didatangi oleh Umar adalah Abu Jahal, pamannya. Pada awalnya, Abu Jahal tidak mempercayai perkataan Umar. Umar meyakinkan Abu Jahal bahwa dirinya benar-benar telah menjadi Muslim. Abu Jahal tidak hanya kaget, tetapi juga sangat ketakutan. Ia segera mengusir Umar dari rumahnya.
Umar mendatangi tokoh-tokoh Quraisy lainnya. Respon mereka sama dengan Abu Jahal. Mereka kaget dan takut. Setelah itu, mereka mengusir Umar. Itulah Umar. Orang lain mungkin menyembunyikan ke islamannya, tetapi Umar justru menyatakannya di depan tokoh-tokoh Quraisy.
Umar juga pergi ke tempat kaum musyrik Quraisy berkumpul. Di sana, ia mengajak kaum Quraisy untuk memeluk agama Islam dan tidak melakukan penganiayaan kepada pengikut Rasulullah.
Pada suatu ketika, Umar menemui Rasulullah saw. Umar bertanya, “Ya Rasulullah, bukankah kita berdua di pihak yang benar?” “Ya benar,” jawab Rasulullah .”Kalau demikian, mengapa kah harus melaksanakan ajaran agama Islam secara sembunyi-sembunyi? Bagaimana kalau kita beribadah di depan orang banyak dan mendeklarasikan Islam secara terang-terangan?”
Setelah beberapa lama, Allah memerintahkan Rasululllah berdakwah secara terang-terangan. Hal itu tertuang dalam ayat 94 Surat Al-Hijr, “Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.”
Kemudian, kaum muslim keluar dari rumah Al-Arqam. Mereka terbagi dalam dua barisan yang dipimpin oleh Umar dan barisan lain dipimpin oleh Hamzah. Mereka bergerak ke arah Ka’bah. Di sana, mereka melaksanakan ibadah yang pertama kali disaksikan oleh orang-orang Quraisy lalu berkata, “Celakalah kita karena Umar telah memeluk agama Islam.” Dengan adanya Umar, mereka khawatir Islam akan berjaya.
Setelah peristiwa itu, Rasulullah memberi julukan Umar sebagai ‘Al-Faruq’ yang artinya sang pembeda. Umar memang pantas mendapat julukan tersebut. Masuknya Umar dalam agama Islam, telah membawa perubahan besar badi kaum Muslim di Mekkah.
Oleh Sugiasih, S.Si.
Posting Komentar