Berkelamin Ganda, Bagaimana Nasib Anak Ini?

ngawicybers.blogspot Blog - Satu orang tapi memiliki 2 jenis kelamin, bagaimana mungkin. Pernahkah anda membayangkannya? Hal ini lah yang terjadi pada seorang anak bernama Ani Khasanah. Pelajar yang masih duduk di bangku SMP di salah satu sekolah di Kediri ini harus menerima kenyataan terhadap kondisinya. 

Pasalnya, Ani Khasanah yang telah berusia 16 tahun ini, memiliki alat kelamin ganda sejak lahir dimana Ani memiliki alat kelamin perempuan dan juga memiliki alat kelamin laki-laki meski tidak tumbuh sempurna. 

Tak dipungkiri, hal ini pasti membebani hatinya. Belum lagi, Ani mengatakan bahwa ada teman-teman yang mengejeknya dengan mengatakan apakah Ani laki-laki atau perempuan. Padahal Ani sekolah memakai seragam sekolah untuk perempuan dan juga menggunakan jilbab. Ani tak bisa memungkiri bahwa ada jiwa anak lelaki yang tumbuh dalam dirinya meski nyatanya saat sekolah dia menggunakan busana perempuan dan juga jilbab. 

Hal ini juga dibuktikan dari pengakuan ibunya, Nyonya Tutik (50) yang mengungkapkan bahwa anaknya itu akan marah dan ngambek saat disuruh menyapu dan mencuci. Namun bila disuruh melakukan pekerjaan yang cenderung dilakukan oleh anak laki-laki seperti mencari rumput dan mencangkul, Ani sangat semangat mengerjakannya. Anaknya tersebut juga menggemari olahraga yang biasanya dilakukan oleh anak laki-laki seperti sepak bola dan pencak silat. Bahkan dalam kesehariannya, Ani lebih banyak bergaul dengan anak laki-laki daripada anak perempuan. 

Tak hanya itu, di usia 16 tahun Ani belum mengalami datang bulan atau menstruasi dimana seharusnya di usia segitu anak perempuan biasanya akan mengalami menstruasi. Ani juga mengaku mengalami sakit saat buang air kecil menggunakan alat kelamin perempuannya.  

Karena kelainan yang dialaminya, Ani pernah diperkisakan ke dokter Puskesmas setempat yaitu di Kecamatan Semen, Kediri dan juga RSUD Gambiran. Pemeriksaan tersebut menunjukkan bahwa organ tubuh Ani lebih mengarah sebagai lelaki daripada perempuan. Namun untuk pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan kondisinya, Ani dirujuk ke RS Dr. Soetomo Surabaya yang merupakan salah satu rumah sakit terbaik di Surabaya. 

Ani harus menjalani pemeriksaan kromosom di rumah sakit itu untuk mengetahui apa yang terjadi pada dirinya. Namun, hal tersebut harus terhalang biaya karena nyatanya untuk kebutuhan sehari-hari saja, keluarganya masih kekurangan. Bagaimana tidak, ayah dan ibu Ani hanya bekerja sebagai buruh tani di daerahnya dengan penghasilan yang tidak menentu. 

Meskipun berharap bisa menjadi lelaki tulen, namun Ani harus pasrah karena keluarganya tidak mampu membiayai operasi nya. Oleh karena itu, Ani berharap ada dermawan yang mau membiayai operasinya. 
 (ngawicybers.blogspot.com)