APAKAH DAGING OLAHAN SEHAT DAN AMAN ? TENTU TIDAK " TERYATA BISA BERDAMPAK BURUK BAGI KESEHATAN " KARENA BISA KENA KANKER DAN DARAH TINGGI DAN BISA MEMBUNUH DIRI KITA (( BERIKUT PEJELASANNYA ))


Anda pasti pernah makan daging olahan seperti kornet, ham, sosis, daging asap, dan sebagainya bukan? Namun apakah Anda meyakini daging olahan itu sehat serta aman untuk dikonsumsi? Daging olahan yaitu daging yang diawetkan lewat cara diasap, diasinkan, atau ditambahkan bahan kimia seperti natrium nitrit.

Beberapa orang masih tetap menganggap daging olahan yaitu daging fresh tanpa ada pernah pikirkan apakah dahing olahan itu betul-betul sehat serta aman untuk dikonsumsi.

Daging olahan dengan cara umum dikira tak sehat, lantaran dihubungkan dengan beragam jenis penyakit seperti kanker serta penyakit jantung pada beragam studi. Karena tak dapat dipungkiri, didalam daging olahan ada beberapa bahan kimia beresiko yg tidak terdapat dalam daging fresh.

Daging olahan yang dikonsumsi dengan teratur bisa berikan dampak jelek pada kesehatan badan Anda. Ditambah lagi, jika mereka yang konsumsi daging olahan mempunyai pola hidup yg tidak sehat seperti merokok, konsumsi makanan olahan lain, kurang tidur, kurang olahraga, dan kurangnya konsumsi sayur serta buah, jadi bakal jadi memperburuk kesehatan badannya.

daging olahan tak sehat
Sosis, serta daging olahan yang lain, dikira tak sehat oleh beragam studi.
Daging olahan juga dihubungkan dengan beragam jenis penyakit kritis seperti, desakan darah tinggi, penyakit jantung, kanker usus serta kanker perut. Dalam beragam riset sudah diketemukan jalinan pada daging olahan serta beragam penyakit :

Peneliti asal Swedia mencermati data yang dihimpun dari 4. 700 pasien dari 15 penelitian yang sudah dipublikasikan mulai sejak th. 1996 hingga 2006, diketemukan bahwa konsumsi 30 gr daging olahan /hari bisa tingkatkan resiko kanker perut sebesar 15 hingga 38 %.
Pada th. 2007, American Institute for Cancer Research mengecek lebih dari 7000 riset perihal diet serta resiko kanker. Hasil dari review itu menyebutkan ada bukti yang memberikan keyakinan bahwa daging olahan mengakibatkan kanker kolorektal. Tiap-tiap 50 gr daging olahan yang dikonsumsi sehari-hari bisa tingkatkan resiko kanker kolorektal sebesar 21%.
Pada th. 2009, National Cancer Institute di Amerika Serikat melaunching hasil penelitian yang diikuti oleh 550. 000 orang sepanjang kian lebih 10 th.. Mereka yang konsumsi daging olahan 22 gr satu hari mempunyai resiko kematian lebih tinggi dibanding pemicu kematian yang lain.
Penelitian-penelitian itu tunjukkan bahwa orang yang konsumsi daging olahan lebih mungkin saja terindikasi beragam penyakit kritis, walau belum dapat dibuktikan bahwa daging olahan yaitu penyebabnya. Yang pasti, dalam daging olahan terdapat beragam bahan kimia beresiko yang bisa tingkatkan resiko penyakit kritis.



Bahan kimia yang terdapat dalam daging olahan, diantaranya :

+ Nitrite, senyawa N-Nitroso serta Nitrosamin

Senyawa N-Nitroso yaitu zat pemicu kanker. Senyawa itu ditambahkan pada daging olahan berbentuk natrium nitrit untuk memberi warna merah/pink pada daging, tingkatkan rasa dengan menghimpit oksidasi lemak, serta mencegah perkembangan bakteri. Daging olahan yang digoreng ataupun dibakar juga memiliki kandungan kandungan nitrosamin yang tinggi. Dalam riset diketemukan bahwa senyawa itu bisa tingkatkan resiko kanker usus serta kanker perut.

+ Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs)

Daging yang diasap adalah satu diantara cara pengawetan yang seringkali dipakai. Dalam daging asap terdapat banyak senyawa kimia beresiko, satu diantaranya PAHs yang dipercaya juga sebagai penyebab kanker pada hewan. Senyawa ini bisa terbentuk dari kayu atau arang yang dibakar, lelehan lemak yang ada pada permukaan panas, serta daging bakar.

+Heterocyclic Amines (HCAs)

Senyawa ini bukan sekedar diketemukan dalam daging olahan seperti sosis serta ham, tetapi juga pada daging ataupun ikan yang dimasak pada suhu tinggi, umpamanya sepanjang digoreng atau dibakar. HCAs mengakibatkan kanker jika diberikan pada hewan dalam jumlah besar. Tetapi, kandungan HCAs bisa diminimalisasi dengan memakai prosedur memasak yang benar seperti menggoreng dengan suhu rendah atau dikukus. Jauhi mengonsumsi daging yang hangus/gosong.

+Sodium Chloride

Daging olahan umumnya memiliki kandungan Sodium Chloride atau garam meja untuk tingkatkan rasa. Konsumsi garam terlalu berlebih bisa menyababkan hipertensi serta penyakit jantung. Dalam sebagian observasi, diet tinggi garam juga tingkatkan perkembangan Helicobater pylori, bakteri yang mengakibatkan sakit maag yang disebut faktor resiko terutama pemicu kanker perut.