((WAJIB BACA DAN JANGAN LUPA BAGIKAN)) Masha Allah, Inilah 10 Tanda Ibadah Bulan Ramadhan Kita Di Terima oleh Allah SWT. Berikut Penjelasannya....



Segala puji untuk Allah, shalawat dan salam semoga tercurah untuk junjungan kita Nabi Muhammad, pada keluarganya, banyak sahabatnya serta yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat. Amma ba’du : 

Para pembaca yang dirahmati Allah Ta’alaa : 
Setelah mengerjakan setiap ketaatan serta beribadah baik itu umrah, haji, puasa, sholat, sedekah, atau amal shalih apapun kita mengulang-ulang bisikan Ali radhiallahu anhu waktu berkata : (kalau saya tahu, apakah amalanku termasuk yang diterima jadi aku mengucapkan selamat untuknya, atau yang ditolak jadi saya mengucapkan belasungkawa untuknya). 

Setelah mengerjakan setiap ketaatan kita juga mengulang perkataan Ibnu Mas’ud radhiallahu anhu : (wahai yang diterima, selamat untukmu, wahai yang ditolak semoga Allah ganti musibahmu). 
Sungguh Ali radhiallahu anhu sudah berkata : (jangan kalian pedulikan amal yang sedikit, namun pedulikan diterimanya amal itu), bukankah kalian mendengar firman Allah Azza wa Jalla saat berfirman : (Sesungguhnya Allah mengkabulkannya dari orang-orang yang bertakwa) QS Al-Maidah : 27. 

Janganlah seperti sebagian kaum muslimin yang tidak perduli diterimanya ketaatan mereka, karena sesungguhnya diberikan taufik serta kemudahan untuk beramal shalih adalah karunia besar, akan tetapi itu tidak akan terwujud kecuali dengan karunia lain yang lebih besar, yaitu nikmat diterimanya amalan. 

Jika seorang hamba mengetahui bahwa beberapa dari amalan dapat ditolak dari pelakunya karena banyak sebab, jadi yang terpenting yaitu tahu sebab-sebab diterimanya amalan, bila dia menemukannya dalam dianya jadi hendaklah dia memuji Allah Ta’alaa, serta beramal dengan teguh serta konsisten diatasnya, namun bila tidak menemukannya jadi hendaklah hal pertama yang diperhatikannya dari sekarang yaitu : mengamalkannya dengan sungguh-sungguh dan ikhlas karena Allah Ta’ala semata. 

Maka apakah sebab-sebab serta tanda-tanda diterimanya amalan? 

1- Tidak kembali berbuat dosa sehabis melakukan ketaatan : 
Karena kembali pada dosa merupakan tanda kebinasaan serta kerugian, 
Yahya bin Muadz berkata : ”barangsiapa yang beristighfar dengan lisannya sedangkan hatinya bertekad untuk bermaksiat, serta azamnya kembali pada maksiat setelah sebulan serta kembali, jadi puasanya tertolak darinya, serta pintu diterimanya amalan tertutup didepannya”. 

Kebanyakan manusia bertaubat sedang dia selalu mengatakan : sesungguhnya saya tahu kalau saya bakal kembali... janganlah katakan seperti itu... namun katakan : Insya Allah saya tidak akan kembali. Serta memohon pertolongan pada Allah serta berazam untuk tidak kembali lagi. 

2-Takut jika amalannya tidak diterima : 

Allah Subhanahu wa Ta’alaa Maha Kaya dari ketaatan serta ibadah kita, Allah Azza wa Jalla berfirman : (Barangsiapa yang bersyukur jadi sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri, serta siapa yang kufur jadi sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Mulia) QS Luqman : 12. 
Serta Allah Ta’alaa berfirman : 

إن تَك�'فُرُوا فَإنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنكُم�' وَلا يَر�'ضَى لِعِبَادِهِ ال�'كُف�'رَ وَإن تَش�'كُرُوا يَر�'ضَهُ لَكُم�') الزمر : 7) 

Artinya : (Jika anda kafir jadi sesungguhnya Allah tidak memerlukanmu, serta Dia tak meridloi kekafiran hamba-hamba-Nya. Jika anda bersyukur, Dia meridloi kesyukuranmu itu) QS Az-Zumar : 7. 

Dan seorang mukmin walaupun bersungguh-sungguh melakukan ketaatan, serta mendekatkan diri pada Allah dengan bermacam taqarrub, tetapi dia terasa begitu kasihan pada dianya, dia takut amalannya tidak diterima, dari Aisyah radhiallahu anha berkata : (Aku bertanya pada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tentang ayat ini : 

 (وَالَّذِينَ يُؤ�'تُونَ مَا آتَو�'ا وَّقُلُوبُهُم�' وَجِلَةٌ) المؤمنون : 60 

Artinya : (Serta mereka yang memberikan apa yang mereka berikan dari sedekah dengan hati penuh rasa takut) QS Al-Mukminun : 60. 

 " Apakah mereka yang minum khamr atau mencuri? " Beliau berkata : (Bukan yang binti As-Shidiq! akan tetapi mereka yang berpuasa, sholat, serta bersedekah, sedang mereka takut tidak diterima dari mereka, merekalah orang yang bersegera dalam kebaikan). 

Meskipun dia bersungguh-sungguh dalam melaksanakan bebrapa ibadah mulia ini tetapi dia tidak mengandalkan usahanya ataupun menunjukkannya pada Rabbnya, tapi dia meremehkan amalannya, serta menampakkan kefakirannya yang sempurna pada ampunan Allah serta rahmat-Nya, serta hatinya penuh dengan rasa takut bila amalannya ditolak, Waliyadhu billah, dia memohon kepada-Nya agar amalannya diterima. 

3- Diberikan taufik melaksanakan amal shalih sesudahnya : 

Sesungguhnya tanda diterimanya ketaatan seorang hamba kalau dia diberikan taufik untuk ketaatan sesudahnya, serta diantara tanda diterimanya kebaikan : mengerjakan kebaikan sesudahnya, karena kebaikan itu berkata : kebaikan lagi... kebaikan lagi. Serta ini termasuk rahmat Allah Ta’alaa serta karunia-Nya, kalau Dia memuliakan hamba-Nya bila sudah berbuat kebaikan, serta mengikhlaskannya pada Allah jadi Allah membukakan untuknya pintu kebaikan lain, agar lebih dekat kepada-Nya. 

Jadi amal shalih seperti pohon yang baik, butuh disiram serta dipelihara, agar tumbuh serta kuat, serta memberi buahnya, serta hal terutama yang kita perlukan yaitu selalu menjaga amalan-amalan baik yang sudah kita lakukan, serta memeliharanya, serta menambahnya sedikit untuk sedikit, berikut arti istiqamah yang sebenarnya. 

4- Menganggap sepele amalannya dan tidak ujub serta tertipu dengannya : 

Sesungguhnya hamba yang beriman berapakah banyakpun dia beramal shalih, tetapi semua amalnya tidak menjadikannya bersyukur atas kesenangan itu seperti kenikmatan pada jasadnya pendengaran, penglihatan, atau lisan serta lainnya, serta tidak merasa sudah menunaikan hak Allah Ta’alaa, karena hak Allah diluar gambaran kita, oleh karena itu termasuk sifat orang-orang yang ikhlas mereka menganggap kecil amalan mereka, hingga mereka tidak takjub dengannya, serta tidak terkena penyakit ghurur yang bakal menghapus pahalanya serta membuatnya merasa cukup serta malas untuk beramal shalih lagi.  

Diantara hal yang dapat membantu kita menganggap kecil amalan kita yaitu : mengenal Allah Ta’alaa, lihat nikmat-nikmat-Nya, serta mengingat dosa-dosa serta kelalaiannya. 
Marilah kita merenungkan bagaimana Allah Ta’alaa berwasiat pada Nabi-Nya dengan hal itu sesudah memerintahkan kepadanya dengan perkara-perkara besar : 

يا أيها المدثر. قم فأنذر. وربك فكبر. وثيابك فطهر. والرجز فاهجر. ولاتمنن تستكثر). المدثر : 1-6 

Artinya : (Wahai orang yang berselimut. Bangunlah lalu berilah peringatan! serta agungkanlah Tuhanmu. Serta bersihkanlah pakaianmu. Serta tinggalkan segala perbuatan yang keji. Dan janganlah engkau memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak) QS Al-Mudatsir : 1-6. 

Diantara makna ayat ini yaitu seperti yang dikatakan oleh Hasan Al-Basri rahimahullah : jangan engkau ungkit amalanmu didepan Rabbmu untuk memperoleh pahala yang lebih banyak. 

Imam Ibnu Qayyim : (Setiap engkau menyaksikan hakikat Rububiyah serta inti Ubudiyah, serta mengenal Allah, serta tahu dirimu sendiri, dan menjadi jelas bagimu kalau barang dagangan yang engkau bawa tidak layak untuk Raja yang Haq, walau engkau datang dengan amalan seluruh jin dan manusia, engkau takut akibatnya, serta Dia hanya menerimanya karena kemuliaan, kedermawaan, dan karunia-Nya, dan memberikan ganjaran atasnya juga karena kemuliaan, kedermawaan, serta karunia-Nya) Madarijul Salikin (2/439). 

5- Mencintai ketaatan serta membenci kemaksiatan : 

Termasuk tanda diterimanya amalan, Allah memberikan kecintaan dalam hatimu pada ketaatan, hingga engkau mencintainya, tenang serta tenteram kepadanya. Allah Ta’alaa berfirman : 

 (الَّذِينَ آمَنُوا�' وَتَط�'مَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِك�'رِ اللّهِ أَلاَ بِذِك�'رِ اللّهِ تَط�'مَئِنُّ ال�'قُلُوبُ) (الرعد28) 

Artinya : (orang-orang yang beriman hati mereka tentram dengan mengingat Allah. Ketahuilah, kalau dengan mengingat Allah hati jadi tentram) QS Ar-Ra’d : 28. 
Serta termsuk tanda diterimanya amalan yaitu engkau membenci maksiat serta mendekatinya dan berdoa pada Allah supaya menjauhkanmu darinya. 

6- Berharap serta banyak berdoa : 

Sesungguhnya takut pada Allah saja tidak cukup, karena mesti dengan pasangannya yakni berharap, karena takut tanpa berharap menyebabkan putus harapan dari rahmat Allah, sedangkan berharap saja tanpa takut menyebabkan rasa aman dari siksa Allah serta semua perkara yang tercela yang merusak akidah seseorang serta ibadahnya. 

Dan berharap diterimanya amalan disertai rasa takut bila amalannya ditolak jadikan manusia tawadhu serta khusyu pada Allah Ta’alaa, hingga jadi tambah imannya. 

Dan jika rasa berharap sudah terwujud jadi manusia mengangkat ke-2 tangannya ke langit memohon pada Allah agar amalannya diterima, karena cuma Dia saja yang Kuasa melakukannya, serta inilah yang dilakukan oleh ayah kita Ibrahim kekasih Allah serta putranya Ismail alaihima salam seperti diceritakan oleh Allah Ta’alaa saat keduanya membangun Kabah seraya berfirman : 

 (وإذ يرفع إبراهيم القواعد من البيت وإسماعيل ربنا تقبل منا إنك أنت السميع العليم) (البقرة : 127) 

Artinya : (Serta ingatlah saat Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail seraya berkata : Ya Rabb kami terimalah amalan kami. Sungguh Engkaulah Maha Mendengar, Maha Tahu) QS Al-Baqarah : 127. 

7- Diberi kemudahan lakukan ketaatan serta menjauhi maksiat : 

Subhanallah, bila Allah terima ketaatanmu Dia memudahkanmu untuk melakukan amalan lain yang sebelumnya tidak dalam persangkaanmu, bahkan Dia menjauhkanmu dari maksiat walau engkau dekat dengannya. Allah Ta’alaa berfirman : 

 (فَأَمَّا مَن أَع�'طَى وَاتَّقَى{5} وَصَدَّقَ بِال�'حُس�'نَى{6} فَسَنُيَسِّرُهُ لِل�'يُس�'رَى{7} وَأَمَّا مَن بَخِلَ وَاس�'تَغ�'نَى{8} وَكَذَّبَ بِال�'حُس�'نَى{9} فَسَنُيَسِّرُهُ لِل�'عُس�'رَى{10}) الليل : 5-10). 

Berarti : (Jadi barangsiapa memberi hartanya serta bertakwa, serta membetulkan pahala yang terbaik, jadi kami mudahkan dia pada jalan menuju kemudahan. Serta adapun orang yang kikir serta terasa dianya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, jadi Kami akan memudahkannya jalan menuju kesukaran) QS Al-Lail : 5-10. 

8- Menyintai orang-orang shalih serta membenci pelaku maksiat : 

Termasuk sinyal diterimanya ketaatan, Allah memberikan hatimu rasa cinta pada orang-orang shalih beberapa pelaku ketaatan serta memberikan hatimu kebencian pada para pelaku kerusakan serta kemasiatan. 

روى الإمام أحمد عن البراء بن عازب رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : ((إن أوثق عرى الإيمان أن تحب في الله وتبغض في الله)). 

Imam Ahmad rahimahullah sudah meriwayatkan dari Barra bin ‘Azib radhiallhu anhu kalau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : (sebenarnya ikatan buhul keimanan yang paling kuat yaitu engkau menyukai karena Allah serta membenci lantaran Allah). 

9- Banyak beristighfar : 

Bila kita merenungkan kebanyakan ibadah serta ketaatan jadi hendaklah menutupnya dengan istighfar karena sejauh manapun manusia bersungguh-sungguh menyempurnakan amalannya tentu ada kekurangan serta kelalaian, sebagaimana setelah kita melakukan manasik haji Allah berfirman : 

 (ثُمَّ أَفِيضُوا�' مِن�' حَي�'ثُ أَفَاضَ النَّاسُ وَاس�'تَغ�'فِرُوا�' اللّهَ إِنَّ اللّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ) (البقرة : 199). 

Artinya : (Kemudian bertolaklah kamu dari tempat orang banyak bertolak (Arafah) serta beristighfarlah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang) QS Al-Baqarah : 199. 
Dan sesudah sholat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kita untuk beristighfar sebanyak tiga kali. Serta orang yang melakukan qiyamulail mengakhirinya dengan istighfar di saat sahur. 

قال تعالى : (وَبِال�'أَس�'حَارِ هُم�' يَس�'تَغ�'فِرُونَ) (الذاريات18) 

Firman Allah Ta’alaa : (dan pada akhir malam mereka memohon ampunan pada Allah) QS Adz-Dzariyat : 18. 

Dan Allah Ta’alaa mewasiatkan pada Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam dalam firman-Nya : 

 (فَاع�'لَم�' أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاس�'تَغ�'فِر�' لِذَنبِكَ وَلِل�'مُؤ�'مِنِينَ وَال�'مُؤ�'مِنَاتِ) (محمد : 19) 

Artinya : (Ketahuilah, bahwasanya Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah serta mohon ampunlah atas dosamu serta kaum mukminin serta mukminat) QS Muhammad : 19. 

Serta Allah memerintahkan juga pada Nabi-Nya untuk mengakhiri hidupnya dengan ibadah kepada Allah, jihad dijalan-Nya dengan istighfar seraya berfirman : 

 (إِذَا جَاء نَص�'رُ اللَّهِ وَال�'فَت�'حُ{1} وَرَأَي�'تَ النَّاسَ يَد�'خُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَف�'وَاجاً{2} فَسَبِّح�' بِحَم�'دِ رَبِّكَ وَاس�'تَغ�'فِر�'هُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّاباً{3}) النصر 

Artinya : (apabila telah datang pertolongan Allah serta kemenangan. Serta kamu lihat manusia berbondong-bondong masuk kedalam agama Allah. Jadi bertasbihlah dengan memuji Rabbmu serta beristighfarlah, sesungguhnya Dia Maha Pengampun) QS An-Nashr. 

Dan beliau umum mengucapkan dalam ruku serta sujudnya 

 (سبحانك اللهم ربنا وبحمدك، اللهم اغفر لي) رواه البخاري. 

Berarti : (Maha Suci Engkau Ya Allah Rabb kami serta dengan memujimu, Ya Allah ampunilah aku) HR Imam Bukhari. 

10- Konsisten dalam kerjakan amal shalih : 

Diantara petunjuk Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam yaitu konsisten dalam amal shalih sebagaimana dalam hadits : 

فعن عائشة- رضي الله عنها - قالت : (كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا عمل عملاً أثبته) رواه مسلم. 

Dari Aisyah radhiallahu anha berkata : (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam jika mengerjakan satu amalan beliau menetapkannya) HR Imam Muslim. 

Serta amalan yang paling di cintai oleh Allah serta Rasul-Nya yaitu yang paling konsisten meskipun sedikit. 

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (أحب الأعمال إلى الله أدومها وإن قل). متفق عليه. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : (amal yang paling dicintai Allah yaitu yang paling konsisten walau sedikit). Muttafaqun ‘alaihi. 

Mudah-mudahan Allah Ta’alaa menerima semua amalan kita terutama puasa, qiyamul lail, tilawah, sadaqah kita di bulan Ramadhan. 

 (Disarikan dari makalah Sheikh Amir bin Muhammad Al-Mudri imam dan khatib masjid Al-Iman di Yaman) 
sumber : muslimterkini