![]() |
| Foto: Radar Semeru |
Setelah kena marah, setiap orang pasti bereaksi. Ada saja macamnya seperti Cong Kenek ini. Dia malah nurut disuruh buat SKCK.
Dalam situasi tak terkendali, mat tasan terlihat bringas. Demi menjalankan tugasanya sebagai aparat keamanan, dia langsung mengamuk ketika ada orang menganggu korban pendaki semeru yang sepatutnya dilindungi. Dengan gaya khasnya yang garang, dia mengamuk kepada semua orang yang memadati kawasan yang perlu steril. “ minggir-minggir, semua minggir. Jangan ganggu orang ini. Kasih tempat,” bentaknya. Karena semua belum segera minggir diapun menarik-narik orang yang mengerumuni. Salah satunya Cong Kenek yang sedang membawa kamera. “ini lagi, ayo minggir,” katanya. Spontan Cong Kenek terpental dari tempat awal.
Usai semua terkendali, di warung kopi samping lokasi kejadian , bertemulah Cong Kenek dengan mat tasan. Ada juga Mat Nganu disamping mereka. Mat Nganu langsung menuding Cong Kenek salah. “awakmu kenek amok yoh, pantesan sek tas mat tasan rasan-rasan,” katanya pada Cong Kenek.
Cong Kenek langsung terdiam, dia berusaha minta maaf pada mat tasan. “sepurane mas “jawabnya. “kamu anak mana, kerja di perusahaan apa,” Tanya mat tasan juga membentak. Saya bagian ambil foto, kerja di perusahaan cetak pak komandan,”jawabnya . awal mat tasan mau tertawa. Hanya saja dia buru-buru menahannya.” Opok o ndan, waduh during lapor yo ndan kok dimarahi. Paling during gawe SKCK ndan” sahut Mat Nganu.
Lelaki asal desa selok anyar kecamatan pasirian ini kemudian meinta petunjuk. “ mohon petunjuk ndan,” katanya. Mat tasan diam saja. Hanya Mat Nganu yang nyerocos. “wes ndang gawe SKCK ben aman cong, percoyo karo aku. Yoh ndan,” kata Mat Nganu. Mat tasan hanya mesam mesem saja.
Anjuran itu di seriusi oleh Cong Kenek. Dia manut saja. Kemudian dia menyatakan kesediaanya. “ oke ndan, saya segera urus SKCK.,” jawabnya. Keesokan harinya Cong Kenek bergegas mengurus SKCK. Dia kemudian melengkapi persyaratan. Sampai akhirnya di tanya oleh Mat Nganu . “ wes dirurus cong, aku ditakoni komandan mat tasan soale,” tanya Mat Nganu.
Cong Kenek segera menjawab. Bahwa semuanya sedang diurus. Bahkan dia mengaku semua persyaratan nya telah diserahkan. Disaat itulah Man Kapit dating. “ ngurus opo rek” tanyanya.”SKCK Pit, iki gurung duwe tibakne,”jelas Mat Nganu. “ loh kok sik during duwe. Payah kamu cong,” timpal Man Kapit. “mari tak urus, tenan ki. Suwe emang perkoro akeh seng daftar gawe perangkat desa iku, jawab Cong Kenek dengan gaya khasnya sedikit mecucu. “pokoke kudu ndang diurus iku loh, lek gak di urus bahaya, iso-iso awakmu ilang teko dunyo ki” kata Mat Nganu.
Mendengar pernyataan Mat Nganu, lantas Cong Kenek tidak percaya begitu saja dia tetap ngeyel. “ adoooo.. … mak ono taker ilang teko dunyo barang she,” kata Cong Kenek. “ awakmu iki gorong tahu ya, kejamnya dunia persilatan lumajang,” kata Man Kapit yan kemudian membuat Cong Kenek diam seribu bahasa.
“yowes, sepurane tak urus bek aku tak obrak obrak ben ending dimarekno SKCK ku,” kata Cong Kenek sedikti lesu. Setelah dirasa cukup membuat ketar-ketir Cong Kenek Man Kapit dan Mat Nganu tertawa ngakak-ngakak didepan Cong Kenek.
Disaat situasi serius itulah, Man Kapit mengatakan bahwa semau itu adalah akal-akaln Mat Nganu yang sedang kong klaikong dengan mat tasan. Diapun juga memberikan alas an bahwa mat tasan mengamuk karena benar-benar belum kenal.
Tapi tetap saja Cong Kenek percaya, “ yawes, sesok tak urus maneh,” katanya. Saat itulah Cong Kenek yang sedang plonga-plongo jadi bahan tertawaan. Mat Nganu dan Man Kapit mingkel-mingkel kerna Cong Kenek masih belum nyambung dengan cerit mereka. Bahwa profesinya tidak membutuhkan SKCK. Namun Cong Kenek masih maksa ngurus SKCK.

Posting Komentar