Pinjam Pacar Teman Foto Ciuman

foto: cong kenek
Namanya juga anak mabuk. Apa saja dilakukan. Sampai cara koplak sekalipun dia jalani. Pinjam pacar teman untuk sekedar foto-foto sampai dicium segala.

Sebagai salah satu pelajar di Kawasan Kecamatan Senduro, Cong Kenek dikenal ndableg gak ketulungan. Diantara teman-temannya yang ndableg, barangkali dialah yang lulus duluan jika ada kontes ndableg. Sikap itu begitu ketara ketika dia kepergok guru-gurunya sedang berbuat ulah di sekolah. Membuat para guru mengumpulkan ggerombolan anak-anak yang bikin ulah itu. Termasuk Cong Kenek dan teman-temannya seperti Mat Tasan dan Mat Nganu. “Apes temen awak dewe rek, kok iso nganti kepergok yoh,” kata Cong Kenek. “Wes biasa ae Cong, lawong sering ae kok kaget,” kata Mat Tasan. “Iyo Cong, awak dewe iki saking apes ae,” timpal Mat Nganu. “Lek aku gak masalah rek, tapi koncokonco laine iku sing garai mesakne,” ujarnya. “Dungaren awakmu mesakne konco-konco Cong. Opo wes ape tobat tah,” tanya Mat tasan. “Yo enggak rek, ben ketok lek aku pantes dadi bos begundal, he he he,” jawabnya nyengir disaat dikumpulkan di halaman sekolah. Disaat obrolan ketiganya, para guru sedang menggeledah barang-barang setiap murid. Mulai tas, HP sampai barang yang dia bawa dikumpulkan.
 Di sela-sela penggeledahan itulah, kemudian seorang guru memanggil nama Cong Kenek. “Iki HP ne sopo, HP Cong Kenek ini ya,” tanya salah seorang guru. “Iya bu, betul bu, iya itu punya saya,” katanya. “Kamu ini buandel sekali. Sudah kepergok kayak gini, di HPmu kok masih saja ada yang nyeleneh,” kata seorang bu guru. “Ayo Cong, ndang tanggung jawab. Belajar tanggung jawab awakmu saiki,” ucap Mat Tasan. “Iyo iyo rek, tenang ae disek,” ujarnya sambil teleng-teleng. “Siap bu, betul itu punya saya, ada apa ya bu?,” kata Cong Kenek. Seorang guru itu langsung menanyakan sesuatu pada Cong Kenek. “Ini kok ada foto-foto kamu. Fotonya ciuman,” kata bu Guru. “Waduh, itu rahasia bu,” kata Cong Kenek. “Rahasia apanya. Ini siapa yang ada dalam foto ini. Perempuan ini siapa,” tanya bu guru sambil menunjukkan foro perempuan. “Itu Yu Tub bu,” kata Cong kenek. Sepintas teman-temannya langsung nggerundel. “Loh, Cong, Yu Tub kan pacare Mat Pi’i. Kok foto karo awakmu,” tanya Mat Tasan. “Ayo jujuro Cong,” sahut Mat Nganu. Kawanan begundal di sekolah inipun langsung terperangah melihat pertanyaan bu guru. “Ayo Cong, jujur kamu. Ini kok bisa foto ciuman sama Yu Tub.
Soalnya Yu Tub kan pacarnya Mat Pi’i,’ tanya bu guru. Pertanyaan itu sempat membuat Cong Kenek lolaklolok. Dia sempat kebingungan mau menjawab apa. Namun dia tetap bertekad untuk berkata jujur. “Jadi begini bu, tadi itu pas foto-fotoan, saya sudah pamit sama Mat Pi’i. Kalau saya pinjam pacarnya untuk sekedar dipakek foto-fotoan saja, anaknya juga gak nolak bu. Jadi itu Cuma pinjam saja,” jelas Cong Kenek. Spontan jawaban itu membuat belasan teman Cong Kenek ngakak-ngakak. Mat Pi’i dan Yu Tub yang ada di tempat tersebut malah mengkeret. Sementara teman-teman lainnya mingkel-mingkel mendengar jawaban Cong Kenek. Termasuk bu guru juga sempat tertawa namun buru-buru diempet. “Kamu ini buandel sekali. Sudah berbuat onar, masih saja pinjam pacar teman kamu.

Ayo kamu ngaku lagi, ini film di HP ini dapat dari mana?,” tanya bu Guru. Cong Kenek tak menyangka jika urusan onar yang dia bikin sampai berlarut panjang. Diapun menyerah bahwa dia sudah kelewat batas berbuat onar. Bahkan, diapun juga ampunampun pada semua guru yang sedang mengintrogasi di situ. “Ampun bu guru, ampun pak guru. Saya khilaf, saya gak akan pinjam pacar lagi. Sekali lagi ampun,” ungkapnya menyerah. Sementara teman-temannya awalnya ngakak-ngakak setelah kena semprot guru, karena juga salah lantaran terlibat berbuat onar, semua langsung cep.