Desain kepala kereta MRT Jakarta. (jakartamrt.co.id) |
Direktur Utama PT MRT William P Sabandar mengatakan, pihaknya akan mengupayakan penggantian desain seperti yang diinginkan Sumarsono. Namun, upaya itu bisa dilakukan jika tidak berbenturan dengan isi kontrak.
"Ada yang namanya proses review, itu dimungkinkan di dalam kontrak," ujar William, Senin (16/1/2017) malam, seperti diberitakan Detikcom.
William menjelaskan, di dalam kontrak yang ditandatangani terdapat poin yang mengatur tentang proses mock up review. PT MRT dibolehkan untuk mengubah hal-hal yang dinilai belum sesuai dengan keinginan mereka.
"Pada Desember 2016, PT MRT melihat langsung ke Jepang, apakah desain sudah sesuai keinginan atau belum. Ada Direktur Konstruksi MRT, Kepala Bappeda DKI Jakarta, dan Direktur Sarana Kereta Api. Saat itu kita melihat, desain belum sesuai yang kita inginkan," paparnya.
Menurutnya, desain kepala kereta MRT bisa diubah asalkan sesuai dengan isi perjanjian. Dia tidak ingin upaya penggantian itu berdampak pada pembengkakan biaya dan pertambahan waktu.
"Ada batasannya. Hal yang tidak ada di kontrak tidak bisa diubah, kan sudah ada konsekuensinya, misal penambahan dana dan pertambahan waktu. Itu yang coba kami hindari," ucap William.
William melanjutkan, di dalam kontrak antara PT MRT dengan Nippon Sharyo and Sumitomo itu, proyek MRT harus selesai pada Februari 2019. Dia mempertimbangkan batas waktu tersebut untuk merealisasikan usulan Sumarsono.
"Kalau diubahnya secara signifikan kan bisa terjadi keterlambatan, molor lagi waktunya, nanti berdampak pada penambahan biaya. Kalau biaya nambah di luar kontrak, nanti kan harus dibicarakan lagi soal pendanaannya," pungkas William.
Sebelumnya, Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengaku tidak sreg dengan desain kereta untuk mass rapid transit (MRT). Dia menyebut desain kereta rel listrik (rolling stock) mirip jangkrik.
"Kepala keretanya kayak jangkrik. Untuk membutuhkan re-desain ini, kita akan undang pabriknya yaitu Nippon Sharyo dan Sumitomo pekan depan hari Jumat agar dijelaskan secara teknis mengenai muka daripada kepala kereta mock up (contoh) rolling stock," ujar Sumarsono di Ruang Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (16/1/2017) siang.
Baca juga: Minta Didesain Ulang, Sumarsono: Kereta MRT Mirip Jangkrik
Keinginan desain ulang ini menurut Sumarsono berasal dari berbagai komentar yang diterimanya mengenai kepala kereta yang dinilai tidak bagus. Pihak yang memberi masukan menurutnya ingin agar kereta MRT punya desain yang bagus.
"Teman-teman banyak yang komentar, kok bentuknya kurang bagus. Ya kalau nggak bisa total aerodinamis, paling minimum desain ulang, rekayasa ulang aerodinamisnya saja," imbuhnya.
Posting Komentar