Penduduk Easter Island Tidak Terisolasi Seperti Yang Kita Pikir

Easter Island, atau Rapa Nui atau pulau paskah, adalah suatu titik batu terpencil yang di Samudera Pasifik yang telah dijuluki sebagai "navel of the world." Namun review data genetik dari 27 penduduk asli menunjukkan bahwa penduduk pulau melakukan kontak dengan pihak luar ratusan tahun sebelum bangsa Eropa pertama tiba dari Belanda pada tahun 1722. 



Bahkan, orang-orang Rapa Nui tampaknya memiliki pencampuran dengan penduduk asli Amerika pada abad ke-13, para peneliti melaporkan dalam jurnal Current Biology

Temuan menunjukkan "sebuah rute migrasi laut kuno antara Polinesia dan Amerika," kata penulis utama studi tersebut. Meskipun perjalanan hampir 2.500 mil akan menjadi berbahaya dalam perahu cadik kayu mereka, para peneliti mengatakan lebih mungkin penduduk pulau memberanikan diri ke Amerika Selatan dan kembali daripada penduduk yang lain menemukan jalan mereka ke Pulau Paskah.

Saat ini penduduk pulau paskah secara genetik sekitar 76% Polinesia, 16% Eropa, dan 8% penduduk asli Amerika,.

Sebuah studi terpisah juga diterbitkan dalam Current Biology mengenai susunan genetik dua tengkorak manusia purba dari adat suku Botocudo Brasil. Tengkorak-tengkorak tersebut yang secara genetik orang Polinesia tanpa pencampuran penduduk asli Amerika, lebih jauh menunjukkan bahwa penduduk pulau melakukan perjalanan ke Amerika.

Atas hasil studi ini, maka menunjukan bahwa penduduk pulau paskah sebenarnya tidak sepenuhnya terisolasi seperti yang kita pikir selama ini.