Pengrajin Akik Bojonegoro Kebanjiran Order

Beberapa perajin batu akik di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, kebanjiran pesanan dari beragam kelompok orang-orang. Untuk memroseskan bahan mentah batu jadi batu akik. Cost pemrosesan yang mereka terima sekitar Rp25. 000-Rp50. 000 tiap-tiap bijinya.

Seseorang perajin batu akik di Desa Buyuddalem, Kecamatan Kota, Bojonegoro Agus Sudarminto, Selasa, menyampaikan dianya kerap memperoleh pesanan memroses batu akik mulai sejak dua bln. paling akhir ini.

Pemesannya, lanjut dia, dari beragam kelompok yang membawa bahan mentah batu akik, yang dibeli dari beragam daerah di Tanah Air. " Memroses bahan mentah batu jadi suatu batu akik, cuma memerlukan saat 10 menit. Saya umumnya beroleh pesanan memroses batu akik rata-rata 15-20 orang /hari, " terang dia.

Menurut Agus, yang juga pegawai negeri sipil (PNS) di Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro itu, tak seluruhnya yang memroseskan batu akik ditarik cost, karena ada pula dari rekannya.

Walau sekian, menurutnya, pemesan pemrosesan batu akik di tempatnya rata-rata berikan biaya sekitar Rp25. 000-Rp50. 000 perbiji.

Namun, lanjut dia, ada pula yang cuma membayar dengan batu akik, lantaran batu yang diolah jadi dua. " Besarnya batu akik yang saya sistem bermacam. Dapat besar, tengah serta kecil. Saya dapat memroses batu akik sebesar biji kedelai, " tandasnya.

 " Sekurang-kurangnya ada lima perajin batu akik yang ramai pesanan untuk memroses batu akik, " ucap seseorang pengemar batu akik Bojonegoro Bambang Laras Mudji Santoto, memberikan.

Menurut Bambang, meningkatnya jumlah perajin batu akik di daerahnya, juga menyebabkan harga cincin tempat akik naik. " Harga cincin tempat akik di penjual batu akik yang umumnya Rp25. 000/biji, saat ini naik sekitar Rp100 ribu hingga Rp200 ribu/biji, " ucapnya.

Kepala Dinas Kebudayaan serta Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro Amir Syahid, menuturkan festival " watu aji " yang bakal di gelar di daerahnya 9-12 April yang akan datang, akan menghadirkan perajin batu akik.

 " Perajin batu akik kami tunjukkan dalam festival watu aji untuk mendorong tumbuhnya perajin batu akik yang lain yang menghasilkan batu lokal Bojonegoro,