Pada suatu ketika, para pemuka agama Bani Israil memutuskan untuk menulis kembali Kitab Taurat. Mulailah mereka menulis Kitab Taurat sesuka hati mereka. Tulisan-tulisan mereka menjelek-jelekkan para Nabi. Tulisan mereka menyebut bahwa Nabi Nuh meminum arak. Selain itu Nabi Ibrahim ditulis sebagai seorang penipu.
Dalam tulisannya, mereka jga memfitnah Nabi Sulaiman. Mereka menyebut Nabi Sulaiman adalah seorang yang kafir. Menurut mereka, ajaran-ajaran Nabi Sulaiman adalah sihir dan penuh tipu daya, padahal Nabi-Nabi itu adalah orang-orang pilihan Allah.
Pada akhirnya, mereka mengajarkan ajaran-ajaran yang bersifat takhayul pada keturunan mereka. Dalam surat Al-Baqarah ayat 41, Allah telah melarang Bani Israil untuk menukar ayat-ayat Allah.
“Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan (Al Quran) yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa.” (QS. Al Baqarah : 41).
Oleh Sugiasih, S.Si.
Posting Komentar