Inilah Akibatnya Jika Allah Mencabut Rasa Malu Pada Seseorang

Reportase Terkini - Malu adalah akhlak para nabi. Rasulullah Saw. adalah pribadi yang sangat pemalu melebihi gadis yang dipingit. Bahkan sekadar tampak auratnya dihadapan orang lain (tanpa sengaja), beliau malu bukan kepalang. Ketika Ka'bah direnovasi, Rasulullah Saw. dan Abbas r.a. bekerja mengangkut bebatuan. Tak lama kemudian Abbas r.a. berkata kepada beliau, "Ya Rasulullah Saw., tarik kainmu hingga sebatas lututmu agar engkau tidak terluka oleh bebatuan."



Akhirnya, beliau tersungkur ketanah dalam posisi telentang dengan kedua mata beliau mengarah kelangit. Tak lama kemudian beliau baru sadar kalau auratnya terbuka, sembari berkata, "Mana kainku! Mana kainku!" Lalu beliau mengingat kembali kain tersebut dengan kencang. Setelah kejadian itu, tidak pernah lagi aurat beliau kelihatan.

Ketika seorang Muslimah tidak lagi malu berbuat maksiat dan dosa, lunturlah keimanan dalam dirinya. Sehingga dia bisa bertindak sesukanya tanpa kontrol dan perbuatan tercela akan melenggang bebas, perzinaan, parno aksi, gibah, akan dilakukan terang-terangan. Inilah bencana besar yang digambarkan Rasulullah Saw., "Sesungguhnya Allah apabila hendak membinasakan seseorang, dicabutnya rasa malu dari orang itu.
Baca Juga : Inilah Doa yang Bisa Di Baca oleh Istri Agar Suami Taat Beribadah
Bila sifat malu sudah dicabut darinya, dia akan mendapatinya dibenci orang, malah dianjurkan orang benci padanya. Jika dia telah dibenci orang, dicabutlah sifat amanah darinya. Jika sifat amanah telah dicabut darinya, kamu akan mendapatinya sebagai seorang pengkhianat. Jika telah menjadi pengkhianat, dicabutnya sifat kasih sayang. Jika telah hilang kasih sayangnya, jadilah dia seorang yang terkutuk. Jika dia telah menjadi orang terkutuk, lepaslah tali Islam darinya" (HR Ibnu Majah). [reportaseterkini]