Syukur Bisa Di Katakan Sempurna Jika Memenuhi Tiga Kriteria ini

Reportase Terkini - Syukur dengan hati Syukur dengan hati dapat dilakukan dengan cara menyadari sepenuhnya bahwa nikmat yang diperoleh adalah semata-mata karena anugrah dan kemurahan Allah Swt. syukur dengan hati akan mengantar manusia untuk menerima anugrah dengan penuh kerelaan tanpa menggerutu dan keberatan betapapun kecilnya nikmat tersebut.




Seorang yang bersyukur dengan hati akan selalu berzikir kepada Allah meski ia tengah dalam petaka. Ia tidak menganggap apa yang dialaminya itu sebagai sesuatu yang dialaminya itu sebagai sesuatu yang berat karena dia percaya bahwa segala sesuatu datangnya dari Allah Swt.

Syukur dengan lisan
Syukur dengan lisan adalah mengakui dengan ucapan bahwa nikmat itu berasal dari Allah sambil memuji-Nya. Al-Quran, seperti telah dikemukakan diatas, mengajarkan agar pujian kepada Allah disampaikan dengan kata "alhamdulillah."

Dengan mengucap "alhamdulillah" itu artinya seseorang yakin dan sadar bahwa segala nikmat itu datangnya dari Allah Swt. Sehingga, kata "alhamdulillah" mengandung arti bahwa yang paling berhak menerima pujian Allah Swt. Bahkan, seluruh pujian harus tertuju dan bermuara kepada-Nya.

Oleh karena itu, kita harus mengembalikan segala pujian kepada Allah. Pada saat kita memuji seseorang karena kebaikannya, hakikat pujian tersebut juga harus ditunjukkan kepada Allah Swt. Sebab, Dia-lah Pemilik Segala Kebaikan.
Baca Juga : Astaghfirullah, Calon Presiden Amerika Donald Trump Melarang Umat Islam Memasuki Amerika
"Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur)." (QS. Adh-Dhuha [93]: 11)

Syukur dengan perbuatan
Betapa banyak nikmat yang ada pada kita, tetapi kita justru seringkali melupakannya. Kebanyakan dari kita menganggap "biasa" terhadap nikmat yang kita dapatkan, seperti kesehatan yang kita tahu betapa nikmat rasa sehat sampai kita telah kehilangan nikmat itu.

Anggapan seperti ini lama-kelamaan akan menyebabkan kita meremehkannya. Oleh karena itu, setiap orang wajib belajar mensyukuri nikmat Allah dengan berbagai bentuk kegiatan yang memberikan manfaat untuk orang lain. Misalnya, menolong orang lain yang kesusahan. Menolong adalah suatu pekerjaan yang mulia, yang padanya Allah juga memberikan pahala berlimpah.

"Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih." (QS. Saba [34]: 13) [reportaseterkini]