Tetapi kabupaten itu cemas karena peralatan untuk kepentingan tanggap darurat bencana banjir tak sepenuhnya siap. Sebanyak delapan dari 21 perahu karet miliki Pemerintah Kabupaten dalam kondisi rusak berat dan tak dapat digunakan.
Sekarang ada 13 perahu karet yang dapat disiagakan di sejumlah lokasi rawan banjir. Perahu-perahu itu sebenarnya masih dapat menjangkau kawasan-kawasan banjir jika bencana air bahnya dalam kategori sedang atau kecil.
“Tetapi jika terjadi banjir seperti pada tahun 2007, di mana sebelas kecamatan terendam, maka kita perlu bantuan peralatan dari derah lain,” ujar Eko Heru Cahyono, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ngawi pada Senin, 15 Pebruari 2016.
Pejabat Bupati Ngawi, Sudjono, menjelaskan bahwa secara keseluruhan, personel maupun peralatan penganggulangan bencana, sudah dalam kondisi siap meski ada sejumlah peralatan yang tak memadai. Pemerintah setempat pun usdah mendirikan posko bencana alam yang dijaga petugas selama 24 jam sebagai antisipasi jika terjadi banjir sewaktu-waktu.
Selain Tim SAR dari berbagai elemen yang sudah disiapkan, Pemerintah Kabupaten Ngawi sudah menyiapkan dapur umum dan makanan siap saji bagi korban bencana. “Fokus utama adalah menyelamatkan manusia, ternak dan harta benda,” ujar Sudjono.
Kabupaten Ngawi adalah salah satu daerah yang rawan banjir. Merujuk peristiwa banjir besar pada tahun 2007, dari 19 kecamatan di Kabupaten Ngawi, 11 kecamatan di antaranya terendam. Ada 11 titik rawan bencana di Kabupaten Ngawi, termasuk rawan longsor di Kecamatan Sine.
Posting Komentar