Fahri Hamzah Sebut TKI Mengemis Jadi Babu, Menteri Hanif: Saya Anak Babu

Kicauan Fahri Hamzah soal mengemis jadi babu
Kicauan Fahri Hamzah soal mengemis jadi babu. (Twitter)
ngawicybers.blogspot.com. Pernyataan Fahri Hamzah kembali menuai kontroversi publik. Dalam salah satu cuitannya di media sosial Twitter, Wakil Ketua DPR itu menyebut tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri kebanyakan sebagai babu. "Anak bangsa mengemis menjadi babu di negeri orang dan dan pekerja asing merajalela..." tulis Fahri Hamzah melalu akunnya, @fahrihamzah.

Sontak, hal ini memancing beragam respon, tak terkecuali Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri. Melalui akun twitternya, Menteri Hanif membalas pernyataan Fahri Hamzah. Menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa ini mengungkapkan bahwa dirinya bangga menjadi anak dari seorang wanita yang bekerja sebagai TKI.

“Saya anak babu. Ibu saya bekerja menjadi TKI secara terhormat. Tidak mengemis, tidak sakiti orang, tidak curi uang rakyat. Saya bangga pada ibu #MaafkanFahriBu,” tulis Hanif lewat akun @hanifdhakiri, Selasa (24/1/2017). Tweet tersebut hingga saat ini mendapatkan 1207 tanggapan dari para netizen.


Meskipun tweet yang mengudara sejak dini hari tadi tersebut sudah dihapus, publik Twitter tidak berhenti melayangkan protes kepada Fahri Hamzah melalui akun @Fahrihamzah. Bahkan Direktur Migrant Care Anis Hidayah dalam cuitannya mengatakan, "tak ada yang mengemis, mereka bekerja sebagai PRT di luar negeri secara terhormat. Apakah Anda sudah memartabatkan mereka? Revisi UU TKI jalan di tempat sejak 2010."

Yang dimaksud Anis adalah UU Nomor 39/2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri yang revisinya menjadi salah satu program legislasi nasional prioritas 2016. Hingga kini belum ada kejelasan kapan revisi itu rampung.


Anis juga menghubungkan cuitan ini dengan RUU Perlindungan PRT yang belum juga disahkan oleh DPR. Dia mengatakan bahwa pantas saja RUU itu 'mangkrak karena pola pikir salah satu pembuat UU-nya menganggap PRT sebagai babu.'

Sandra Waroruntu, seorang aktivis pekerja migran asal Indonesia di Amerika Serikat ikut memprotes. "Saya, anak bangsa ke luar negeri untuk bekerja, bukan mengemis menjadi BABU, tolong diralat! Anda menghina anak bangsa."

"Miris banget ya negarawan, kerjanya menghina anak bangsa, gak pernah mikirin agar lebih baik, bisa ya begitu?" cuit yang lain.