Rachland Nashidik menyebarkan berita hoax soal money politic Ahok |
Juru bicara Agus-Sylvi tersebut mengunggah foto postingan berita hoax dari akun Facebook Sachdin Dawangi yang juga setelah ditelusuri merupakan pendukung Agus-Sylvi.
Isi berita yang diposting oleh Sachidin Dawangi yang kemudian dibagikan oleh Rachland berisi fitnah bahwa Paslon Ahok-Djarot membagikan money politic.
Dalam postinganya Sachidin Dawangi menulis “Temuan money politic PASLON NO. 2… di Jakarta Barat…. Kisaran Rp.500 Rebu sampai Sejuta…. Ambil uangnya jangan pilih Paslonya…. #Tangkap tangan plus barang bukti”. Status tersebut disertai dengan foto warga yang sedang memegang amplop berisikan uang yang dituduh Sachidin sebagai money politic dari Ahok-Djarot. Tak lama status ini di unggah oleh Sachidin, Rachland Nashidik secepat kilat membagikannya di dinding Facebook dan Twitter pribadinya, @ranabaja.
Setelah ditelusuri ternyata gambar yang digunakan Sachidin untuk menyebarkan fitnahnya adalah gambar yang berasal dari media antaranews.com yang digunakan sebagai gambar fitur berita yang terbit pada 13 Agustus 2013.
Karena ketahuan menyebar berita fitnah, Wakil Sekjen Partai Demokrat ini buru-buru menghapusnya dan kembali berkicau seolah-olah tak bersalah seraya menyalahkan Pilkada DKI Jakarta.
"Ternyata hoax. Itu foto di tempat lain. Kacau betul ini pilkada," cuitnya lewat akun Twitter @ranabaja.
Rachland mungkin takut hal ini berlanjut ke proses hukum, dan ia terancam dengan hukuman penjara 6 tahun dan denda maksimal 1 Miliar gara-gara penyebaran hoax itu atas dasar UU ITE Pasal 28 ayat 1.Ternyata hoax. Itu foto di tempat lain. Kacau betul ini pilkada https://t.co/PSrmcfovzk— Rachland Nashidik (@ranabaja) 24 January 2017
Orang-orang seperti Rachland Nashidik dan Sachidin Dawangi sebenarnya adalah orang-orang yang tidak tahu diri, menyerang Ahok dengan menyebarkan berita hoax padahal sang Ketua Umum Partai Demokrat gundah soal fitnah dan hoax seperti yang disampaikannya lewat kicauan di Twitter beberapa waktu yang lalu.
Sebelumnya, Rachland mengirimkan berita hoax yang dianggapnya dari berita Tempo. Dengan judul: Ahok: Kalau Saya Ditetapkan sebagai Tersangka, Kita Buka-bukaan Saja Kasus Transjakarta. Padahal hoax ini sudah menyebar lama, dan Tempo sudah memberikan klarifikasi lama sekali, berita hoax itu hasil editan, bukan berita dari Tempo.
Rachland Nashidik menyebarkan berita hoax Tempo |
Padahal Zara sendiri yang menggembok dengan tampilan avatar pendukung Ahok dan menonaktifkan akun tersebut. Lalu, ia menyebut akun lamanya diretas oleh pendukung Ahok lewat akun baru @@ZaraZettiraZZBagaimana cara menyebut Pak Ahok pemimpin yang demokratik bila ia mendiamkan para pendukungnya membajak akun akun pengeritiknya.— Rachland Nashidik (@ranabaja) 18 January 2017
Posting Komentar